Selasa, 01 Oktober 2013

Sepucuk Surat Untuk Sahabat

Adakah kau mengerti? Betapa sesungguhnya kau berarti Adakah kau pahami? Betapa ku tak ingin kau pergi Dan adakah kau sadari? Betapa sakit hatiku saat kau campakkan aku Kapan kau bisa bermain bersamaku? Meluangkan sedetik waktumu Menguras segala masalahmu Menghanyutkan segala duka laramu Dan menumbuhkan kebahagiaanmu Adakah kau tahu? Betapa sungguh aku merindukanmu Rindu segala hal tentangmu Kapan bisa main ke rumahku? Ketawa bareng sama aku? Nangis bareng sama aku? Peduli nan perhatian sama aku? Kapankan ku dapati itu? Apa nanti? Suatu saat nanti? Saat aku tak ada kabar lagi? Saat aku pergi dan tak lagi kembali? Barulah kau singgah kemari Menangis dan melantunkan surat yasin dan tahlil Dan kau curahkan segala penyesalanmu? Apa saat itu kau baru akan sadar? Ah sobat, saat itu kau jalankanpun takkan berarti dan tak akan pernah berarti untukku Karna saat itu aku tak lagi hidup denganmu Takkan menyusahkan, merengek dan meminta bantuanmu Ah sudahlah sobat, aku memang tak berarti untukmu Lupakanlah aku yang menyusahkanmu Dan MAAF kanlah aku Simpan air matamu jangan menangis buatku Date, 01 Okt 2013 By:. Inka Ayu P.

Jumat, 20 September 2013

BUAT SAHABATKU

Mungkin aku bukan seseorang selalu di fikiranmu Tapi aku selalu memikirkanmu tiap waktu Mungkin juga aku tak selalu ada buatmu Tapi aku berusaha menjadi sahabat terbaik buatmu Sahabat, maaf bila aku pernah menyakitimu Sungguh aku tak bermaksud begitu Aku hanya mencoba memberikan yang terbaik buatmu Bukan karena egoku, maafkan aku sahabat Sahabat, jika pegangan tangan erat kita terlepas Hatiku bagai gelas yang pecah berkeping-keping Sungguh menyakitkan berpisah dengan sahabatku Sahabat, jika hari ini aku menutup mata hingga lamanya Jangan sekali pun kau coba meneteskan air mata Aku sedih tak dapat hidup bersamamu lagi Tapi aku jauh lebih sedih jika air matamu keluar Hanya untuk menangisiku yang tak mungkin hidup lagi Sabarlah kawan, suatu saat kita akan bertemu Simpan air matamu, jangan menagis buatku Sidoarjo, 1 Juni 2011 Ttd SAHABATMU Inka Ayu P.

Mengapa seperti ini ?

Aku tak tahu.. aku tak mengerti.. Kepada siapa ku kan berkata dan mengumbar bicara Sementara mereka sekalipun tak menanggapi Sebagai tak dihiraukan bagai bisik bayang Murung.. merenung.. Sekaliannya rasa hati berbaur mati Pucat.. tak tentu terlampias Hanya mampu ku memendam Bagai kertas usang berabu kehancuran Date, 20 Okt 2012 By:. Inka Ayu P.

Air Mata

Dalam hening ku rasa rindu Tentang arti hadirmu dalam hidupku Sepi... sunyi... Menusuk kalbu Hingga menggores perih hatiku Mengenangmu... Hanya membuatku melelehkan air mata Jatuh banjiri kebahagiaanku Menenggelamkanku dalam bayang semu mu Wahai orang yang ku rindukan Kapan ku kan memandang wajahmu? Kapan ku kan dengar tawamu? Kapan kau kan jabat tanganku? Dan kapan ku kan bersua denganmu? Ku rindukan hadirmu dalam hidupku, Tentang canda nan biasa kau buat hiburku Senyum nan biasa kau buat tawaku Juga suara nan biasa kau buat semangatku Kapan semua kan kudapati? Seperti aku baru mengenalmu dulu Date, 05 Juni 2012 By:. Inka Ayu P.

Sebagian 2025

Awal tahun 2025 menjadi pembuka untuk memulai pelajaran baru, dalam rangka menambah kemampuan. Kali ini dimulai dengan mengikuti workshop pe...