Ibu dan Anak Perempuannya - Bagian Dua
Desember 08, 2021Negatif yang Positif (3)
Seri Anak dan Orang Tua
"Dari mana aja? Kenapa baru pulang?" sapa ibu dengan nada bicara tinggi.
Si anak perempuan diam sambil melepas sepatunya.
"Aku di kampus. Tadi pagi aku sudah izin kan?" sahut si anak.
"Kamu nggak lihat, ini jam berapa? Udah malam ini! Jam sebelas malam!" tegas ibu dengan nada tinggi sambil berkacak pinggang.
"Iya, Bu. Acaranya baru selesai. Aku langsung pulang ini, nggak mampir-mampir," balas si anak.
"Kamu pikir, enak gitu jadi ibu? Diam di rumah, santai. Enggak! Kalau orang2 nggak di rumah, belum pulang juga padahal udah lewat jam, ibu khawatir!" jelas ibu masih berapi-api. Dadanya sesak menahan amarah.
Si anak menghela napas. Di satu sisi merasa bersalah, di lain sisi memang tidak bisa berbuat apa-apa.
"Kirim SMS kan bisa? Ibu telepon kamu tapi nggak diangkat! DiSMS juga nggak dibalas! Maumu apa? Dibiarkan gitu aja? Dilepas? Nggak mau diatur2?"
"Aku di jalan, Bu."
"Ngebantah terus! HPmu itu dibuang aja kalau nggak berguna."
Si anak menghela napas. Ibunya benar. Apa susahnya memberi kabar jika akan pulang lewat pukul sembilan malam?
Ya, apa susahnya? Berkabar ke orang lain bisa, tapi ke keluarga sendiri lupa.
0 Comments