Januari 21, 2014
Bagaimana Bisa?
Waktu berlalu hari berganti
Semakin hari semakin menjadi
Hiruk pikuk penantian berganti
Menerbangkan buih-buih keputusasaan
Bagaimana mungkin aku melupakanmu
Sementara bayangmu berdebat
Dengan tekadku melupakanmu
Nan memaksa menerobos pintu hatiku
Bagaimana mungkin aku bisa berlari
Sementara kaki, kau buat memar begini
Di cabik dengan penantian tak bertepi
Wahai sobat, seandainya kau tahu
Betapa aku lelah menantimu
Menanti kesadaran dan kepedulian itu
Sda, 22 Jan 2014
0 Comments