Selasa, 24 Oktober 2017

MUNGKINKAH TERULANG KEMBALI?



Kaki berlari tanpa alas
Langkahnya cepat tak terbatas
Tak dipedulikannya keringat yang rebas
Matanya menatap lurus
Fokus

Senyum pun merekah
Wajah tak buncah
Tangan melambai lincah

Dipanggilnya teman sebaya
Diajaknya berlari bersama
Selagi senja masih bersahaja
Masih tersisa sebelum magrib tiba
Sebelum Ayah dan Ibu beradu suara
Meminta kembali ke rumah

Masa itu bisakah kembali?
Saat dunia masih menyayangi
Sepenuh hati
Saat semua orang memotivasi
Bukan berlomba-lomba membidik diri
Lalu menghakimi
Menghabisi diri ini
Enyah dari muka bumi

Lalu mereka tertawa keras
Tanda puas
Musuh tewas

Masa itu bisakah kembali?
Saat terjatuh
Bukan hati yang terluka
Saat berdarah
Luka bisa mengering dengan sendirinya
Saat terluka
Bukan obsesi bunuh diri yang melanda

Saat aku, kau, dan semuanya
Menghabiskan waktu bersama
Menyambit layangan orang
Mengejar layangan putus
Memakai baju kardus
Berbando ilalang
Bersayap daun belimbing
Berkejaran dengan pesawat
Sekaligus meminta uang

Saat di pikiran kita hanyalah bermain
Bukannya cinta
Yang membutakan segalanya
Bukan hati orang yang dimangsa

Saat aku, kau, dan semuanya
Belum mengenal sisi duka
Dari sakitnya jatuh cinta
Masa itu bisakah kembali?

Sidoarjo, 22 10 17
Perindu Masa Kecil
Inka Ayu P.

Lapar? Makan GALAU saja!



Salah satu makanan sehat yang tidak boleh dilewatkan adalah si GALAU, alias, Gado-gado enak lah yau! Gado-gado satu ini sangat disayangkan untuk dilewatkan. Selain menyehatkan, tentu juga mengenyangkan. Apalagi dengan porsi yang cukup banyak. Hmm ... jadi lapar dan pengin cepat-cepat makan ya! Eits, sabar, sabar, antre dulu ya!

Pedagang kaki lima satu ini berbeda dengan pedagang kebanyakan. Apa yang membuatnya berbeda? Mari kita kupas satu per satu.

Pertama, penjual berjenis kelamin laki-laki ini sangat menjaga kebersihan dagangannya. Terbukti dengan rombong atau tempatnya berjualan yang bersih dan sedap dipandang.
Kedua, penjualnya ramah. Pembeli dipersilakan untuk duduk, sedangkan si penjual sibuk menyiapkan porsi yang sudah dipesan. Biasanya, kan, si pembeli harus menunggu sambil berdiri, nah, si Bapak ini justru mengantarkan gado-gadonya ke pembeli lho! Baik, kan, Bapaknya? Iya, dong. Jadi penjual harus ramah, biar laris manis-nis-nis.
Ketiga, penjualnya murah hati, alis tidak pelit. Tentu ada beberapa pedagang yang tidak memberikan banyak bumbu untuk dagangan mereka. Selain untuk mengantisipasi kurangnya bumbu, (mungkin) juga tidak ingin rugi. Tetapi Bapak yang satu ini, tidak tanggung-tanggung untuk membubuhkan bumbunya ke dalam porsi dagangannya. Bukan cuma bumbu yang melimpah, kerupuk pun juga. Bahkan ditemani dengan keripik melinjo juga lho! Paket komplet deh pokoknya. Sambal juga tidak boleh ketinggalan, biar lebih nikmat.

Penasaran? Pengin coba? Yuk, beli!
Nah, untuk yang kepo di mana si Bapak berjualan, bisa banget dijumpai di depan kampus Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Tepatnya di Jalan Mojopahit 666 B Sidoarjo. Untuk pangkalan yang lain, bisa tanya langsung ke Bapaknya ya ahaha.

Sebagian 2025

Awal tahun 2025 menjadi pembuka untuk memulai pelajaran baru, dalam rangka menambah kemampuan. Kali ini dimulai dengan mengikuti workshop pe...