"Ayah, aku ikut olahraga bela diri ini ya," tanya anak laki-laki yang berdiri di depan sang ayah.
"Boleh. Asal nggak dibuat tawuran. Jangan cari-cari musuh. Ayah nggak suka," balas ayah sambil menatap anaknya penuh harap.
"Iya, Yah."
"Jangan sok paling jago. Nggak baik. Jangan sombong, tapi jadilah orang yang rendah hati."
Si anak hanya diam mendengarkan.
"Jangan pernah ikut tawuran," ayah mengingatkan sekali lagi.
"Iya. Tapi ikut konvoi, boleh?" anak laki-laki kembali bertanya.
"Buat apa? Keuntungannya apa?"
"Ya seneng aja, Yah, rame-rame naik motor sama temen-temen."
"Nggak. Ayah nggak suka."
Bukan hanya ibu yang bisa berkata "tidak", tapi ayah yang seringkali memberi jawaban "ya", suatu waktu juga bisa berkata "tidak".
Sabtu, 01 Januari 2022
Ayah dan Anak Laki-Lakinya
Langganan:
Komentar (Atom)
Sebagian 2025
Awal tahun 2025 menjadi pembuka untuk memulai pelajaran baru, dalam rangka menambah kemampuan. Kali ini dimulai dengan mengikuti workshop pe...
-
Hai, 2024. Makin ke sini kian jarang buka, nulis, dan posting di blog ya. Maaf ya, aku sibuk belajar banyak hal: menulis skrip film dan men...
-
Menyemai kebaikan tidak perlu menunggu kaya raya. Banyak hal yang bisa kita bagikan kepada sesama. Sebagaimana kutipan Surah Al Hadid ayat 1...
-
Negatif yang Positif (3) Seri Anak dan Orang Tua "Dari mana aja? Kenapa baru pulang?" sapa ibu dengan nada bicara tinggi. Si an...