Karena Maaf Saja Tidak Cukup
November 21, 2021“Maaf.”
Kata yang kaya makna.
“Maaf.”
Kata yang tidak mudah untuk diucapkan dan atau diketik.
“Maaf.”
Kadang menjadi kata yang dipermainkan.
“Maaf.”
Juga menjadi kata yang sulit diterima.
Mengapa “maaf” saja tidak cukup?
Karena…
Kadang orang lain mempermainkan kata “maaf” untuk berjanji
tidak akan mengulangi kesalahan, tetapi nyatanya terus diulang dengan atau
tanpa sengaja.
Karena kesalahan yang dilakukan cukup besar.
Karena telanjur sakit hati.
Karena “maaf” saja tidak cukup, maka kita perlu untuk
memperbaiki diri:
1.
Saat terjadi sesuatu, bicaralah. Bukan
menghilang, lari dari kenyataan. Kita tidak terlihat keren saat menghilang dari
tanggung jawab. Kecuali, tanggung jawabnya sudah diserahkan kepada yang lain.
2.
Beritahu apa yang sebenarnya kita inginkan,
bukan diam atau menyalahkan diri sendiri dan atau orang lain. Orang lain bukan
dukun, tidak semuanya punya kepekaan yang bisa mengerti apa sebetulnya kita
inginkan. Jadi, … *silakan dilanjutkan sendiri.
3.
Berhenti merajuk dan berkata yang tidak-tidak,
padahal kita masih ingin bertahan. Kadang, saking kesalnya, kita marah
habis-habisan. Tentu saja tidak menyadari kata dan kalimat apa saja yang kita
ucapkan. Jadi, … *silakan dilanjutkan sendiri.
4.
Jangan mengambil keputusan ketika sedang sedih,
marah, dan senang. Ambillah keputusan saat kita sedang dalam kondisi normal,
stabil.
5.
Dan, masih banyak lagi nasihat yang bisa kita
dapat dari bercakap-cakap baik dengan diri sendiri maupun orang lain.
Karena “maaf” saja tidak cukup, maka kita perlu untuk
memperbaiki diri. Semangat berproses!
0 Comments