Halo, Teman-Teman. Apa kabar? Semoga dalam keadaan baik, ya. 

Untuk teman-teman yang masih bertugas di lapangan dan tidak bisa lockdown, semoga tetap diberi kekuatan dan juga kesehatan. Untuk teman-teman yang lagi lockdown, semoga nggak bosan di rumah kalaupun bosan, boleh baca-baca tulisan saya di blog ini, muehehe. *disepak 

Di rumah terus emang bosen ya? Iya, saya juga. Apalagi kalau kita tipe orang yang mudah bosan. Jadi, untuk mengatasi kebosanan, saya mau bagi tip-tip yang biasa saya lakukan ketika bosan.

Versi Umum

1. Baca buku

Membaca buku bisa menambah pengetahuan dan wawasan kita. Bisa baca buku apa aja yang disuka maupun nggak disuka. Ada buku fiksi dan nonfiksi yang bisa diakses secara online maupun offline (tergantung medianya). Ada di aplikasi google play book (bisa baca contoh gratis atau beli untuk versi lengkapnya), aplikasi ijak(arta) dan ipusnas yang sistemnya seperti pinjam buku di perpustakaan, gratis alias ngga berbayar, tapi ada jangka waktu untuk pinjam sekitar dua sampai tiga hari seingat saya. Entah kalau yang sekarang jadinya berapa hari. Ada aplikasi gramedia digital juga, berbayar tapi bisa dapat buku-buku yang up to date. Kalau mau lewat web, bisa kunjungi wattpad (iya, bacagratis kok, nggak bayar. Tapi perhatikan juga rate usia karena kadang nggak ada rate-nya dan ternyata khusus untuk usia 21+. Nggak kebayang dong kalau punya adik tapi nyasar baca "gituan".) Wattpad juga tersedia dalam bentuk aplikasi dan bisa diunduh di google play. O iya, ada storial dan cabaca juga. 

2. Selesaikan tugas

Kalau ada tugas, apalagi tugas akhir, jangan dianggurin daripada numpuk. Tapi emang ngerjain tugas pun kita kadang mood-moodan, ya? Tergantung sama tingkat kesulitan juga. Kalau gampang, bisa jadi langsung dikerjain, atau malah ditunda "entar aja soalnya gampang, wkwk". Padahal meski gampang, tapi kalau tambah banyk malah jadi gunungan tugas, huhu. Been there. Yuklah berberes tugas. Mumpung lagi #dirumahaja, kita kebut semua tugas rumah (tugas kuliah, tugas akhir, tugas kantor, tugas organisasi, dst). Bosan sama tugas A, ya pindah ke tugas B, dan seterusnya. Yuk, ngebuuut! Kalau capek ya istirahat. Kesehatanmu lho.

3. Nulis

Tulislah apa yang ingin ditulis karenaitu akan menyenangkan. Dan, tulislah apa yang tidak ingin kamu tulis jika ingin tahu seberapa perkembangan dirimu. Yap, saya punya diari harian. Setiap hari kalau ngga sibuk, saya cepet nulis diari itu. Tapi kalau sibuk, satu, dua, bahkan harus rapel dalam seminggu menceritakan gimana liku-liku kehidupan yang saya alami. Paling nyebelin adalah ketika saya harus menulis hal-hal yang ngga sayasuka seperti insiden yang nyebeliiin banget. Tapi dari situ, saya jadi dapat pelajaran dan tahu gimana respons saya. Kelak, kalau insiden itu ada lagi, saya tahu harus merespons seperti apa. O iya, nulis fiksi (puisi, cerpen, novel, dst) juga bisabikin rileks dan produktif lho! Coba aja nulis☺

4. Riset dan mengolahnya

Kalau pengin tulisan berisi, jelas harus riset. Riset bisa dari mana saja: baca (buku, jurnal, artikel, dst), nonton film, dengerin lagu, wawancara langsung sama narasumber, dst. Terus, PR yang nggak kalah menantang adalah ... mengolah bahan riset jadi tulisan yang cakep. Yuklah, sama-saabelajar dan mencari tahu bakal terpendam kita.

5. Update info dengan nonton tv, dengerin radio, cek sosmed, etc

6. Masak

7. Belanja

8. Bersih-bersih rumah

9. Bersih-bersih laptop 

10. Main sosial media

11. Dengerin musik 

12. Nonton film

Kalau udah bosen, ya cari cara lain biar tetep nyaman meski di rumah aja. Kalau "mua" dengan berita seputar covid 19, ya... udah, nggak perlu cari tahu mulu, jangan didengarkan, cari cara gimana biar tetep relaks. Kalau saya, bisa dengan chatting sama teman. Kalau bosan ya balik lagi ke nomor 1. Sejauh ini, nulis cukup ampuh mengatasi kebosanan. 

Versi Religi

1. Puasa

2. Zikir pagi dan petang plus sholawatan

3. Salat sunah (iya, kalau di KBBI kata bakunya salat, kalau arab bisa shalat atau sholat) 

4. Ngaji al quran atau kitab lain plus terjemahannya biar lebih merasuk

5. Baca kisah-kisah yang berkaitan dengan agama