­

Bandung Punya Cerita - Bagian Dua

Desember 01, 2018


Setelah makan siang, perjalanan berlanjut ke Floating Market di Lembang. Sore itu langit mendung, tapi angin tidak begitu mengusik. Kami mendapatkan tiket berupa selembar voucher minum dan koin berwarna biru bernilai sepuluh ribu untuk ditukarkan dengan makanan. Jika koin tersebut kurang, maka kami bisa membelinya di konter terdekat.

Setelah pintu masuk, kami disambut dengan monumen Floating Market dengan perahu dan koin sebagai simbolnya, sama persis dengan voucher dan koin yang diterima tadi. Monumen itu ikelilingi beraneka bunga, dan danau di belakangnya. Beragam pepohonan membingkai perairan tersebut dan langit tampak begitu luas dipandang.

Di ujung sana menampakkan tulisan dengan huruf balok: Rainbow Garden. Lalu di bawahnya: Floating Market Lembang. Saya pun tak sabar menuju ke sana. Namun, sebaiknya tidak perlu terburu-buru. Sebab, kadang berjalan perlahan bukan berarti lambat atau kurang cekatan, tetapi untuk menikmati suasana dan meresapi rasa yang ada. Tidak semua hal bisa terjadi untuk kedua kali dengan tokoh dan suasana yang sama, kan?

Penjelajahan berlanjut. Ada berbagai jenis pohon di sini. Juga bunga-bunga yang mekar dan menambah daya tarik. Tiga orang berkostum unik dan berbeda yang cukup mengejutkan juga agak menyeramkan bagi saya, haha.

Banyak spot foto yang bagus untuk diabadikan dan dijadikan kenang-kenangan. Yang unik dari lokasi ini adalah, jalanan yang ada di sepanjang rute terbuat dari bambu. Takut tenggelam agak mendominasi dibandingkan kesenangan. Ya, memang dasarnya overthinking. Eits, tapi sudah berusaha saya kurangi lho.

Ada juga papan penunjuk jalan yang memberitahukan arah yang dituju dengan destinasi seperti di Jepang.  Apalagi ada beberapa orang yang mengenakan baju a la Korea dan Jepang. Gaya arsitektur gazebo-gazebo di sini juga a la bangunan di dua negara itu. Benar-benar mirip! Nggak cuma gazebonya, tapi di beberapa tempat ada juga hiasan khas.

O ya, selain gazebo di tepi danau, ada juga beberapa gazebo apung di tempat ini. Salah satunya adalah tempat untuk menyewa kostum Asia Timur! Iya, ada Kimono dan Hanbok yang bisa disewa. Entah bayarnya berapa, saya nggak sempat tanya. Justru sibuk mengabadikan pemandangan hampir setiap kali melangkah, hihi. Walau ada yang kelewatan difoto juga karena terlalu ramai. Ya namanya juga tempat wisata ya kan?

Danau di sini dihuni ikan-ikan hias yang ukurannya beragam. Ada yang besar pula. Pengunjung bisa memberikan makan dengan membeli pakan di konter yang berjajar di sepanjang jalan dengan para penjual yang membuka kios di atas perahu. Menarik bukan? Di dekat pasar apung ini ada juga pelabuhan rapuh. Eh, nggak, nggak rapuh. Dermaga dengan wahana yang bisa disewa dan dinikmati. Wahana permainannya beragam, mulai dari kereta air, kano, sampan, paddle boat, dan lain-lain. Ya, lagi-lagi saya melewatkan hal menarik dan seru.

Banyak opsi yang bisa dikunjungi di lokasi ini yang saya lewatkan, sebab saya merasa waktu berkunjung cukup singkat, selain itu saya juga terpisah dari dua teman, dan berakhir jalan sendirian, haha. Sekaligus bingung, harus jalan ke mana, karena ada beberapa persimpangan dengan papan penunjuk jalan. Dan akhirnya, saya bertemu lagi dengan dua teman tadi, yay!

Berikutnya, kami juga bertemu dengan teman-teman yang lain. Ternyata mereka sedang menikmati makanan khas yang ada di sini, tetapi di lokasi yang berbeda dengan yang saya lewati tadi.

Apa? Kelanjutannya? Sabar. Doakan saya bisa segera menuliskannya ya, setelah tugas--tugas saya beres.
Apa? Kelamaan? Kalau gitu, bantu saya ngerjain tugas, biar cepat nulis, hehe.

Sidoarjo, 02/12/18

Ttd,
Perindu Bandung

You Might Also Like

0 Comments

Popular Posts