KKN Punya Cerita Bagian Satu
Januari 21, 2020
Tjiyeee, ada yang lagi KKN nih?
Ada yang penasaran sama cerita KKN saya? Kayaknya nggak ada, wkwk.
Tapi buat kenang-kenangan, memang harus ditulis kayaknya (setelah melewati berbagai drama KKN, butuh waktu untuk berdamai dengan diri sendiri, lalu, ya ... mencoba berdamai dengan yang lain tapi ngga digubris. Ya bodoh amatlah, kan sudah usaha untuk berdamai ye kan?)
Jadi, dulu sebelum berangkat KKN survei dulu ke desanya. Nanya ini itu ke kelurahan buat dasar bikin program kerja (proker) selama KKN di sana. Sekalian survei tempat. Tapi hasilnya, ya nggak semuanya yang dipengenin langsung dapat. Ada perbedaan antara ekspektasi dan realita. Tapi alhamdulillahnya, saya nggak banyak ekspektasi dan nggak berekspektasi terlalu tinggi.
16 Januari 2019, berangkatlah KKN. Selamat datang di dunia nyata! Selamat menempuh hidup baru! Mulailah saya beradaptasi dengan teman-teman baru, yang awalnya manggil pakai "Mbak dan Mas" lalu lama-lama jadi manggil nama doang, wkwk. Ya gimana, seumuran, wkwk. Mulai menata barang-barang dan atur jadwal apa ajalah yang dibutuhin, termasuk bayar administrasi alias iuran buat kebutuhan termasuk proker. Adaptasi juga sama kondisi susah sinyal. Operator yang terkenal sinyal kuat pun juga kembang kempis di tempat kami KKN. Padahal nggak di pelosok. Seriusan deh, bingung juga kenapa. Jadilah saya benalu, minta hotspot mulu, wkwk. Tapi kalau nggak mendadak, ya ngga minta. Sinyal baru bisa bikin chat WhatsApp masuk tuh di atas pukul 23.00 wib! Helaw, jam segitu mau balesin chat ya mikir-mikir bok. Jam istirahat. Ya tapi gimana, perlu kepo juga ke kelompok KKN yang lain buat dapet info. Mana tahu proker mereka sudah jalan dan tahu gimana cara jalaninnya. Atau bahkan kalau proker kami yang sudah, bisa sharing juga sama mereka.
17 Januari 2019 dan seterusnya, mulai nembusi atau komunikasi lagi sama tokoh masyarakat biar proker cepet jalan. Termasuk sasaran (proker ditujuin ke siapa) dan strategi (mesti nembusi siapa aja biar bisa ngundang sasaran datang ke acara).
22 Januari 2019 tetangga depan rumah ada yang berpulang ke Rahmatullah :'( sedih banget saya :'( Baru juga beberapa hari KKN sudah begini :') Sebelah rumah yang kami sewa itu ada toko dari keluarga yang rumahnya kami tinggali. Terus ada gang. Nah sebelahnya itu makam :') sebelah kiri, jarak tiga rumah, terus depannya ada makam juga :') auto campur aduk nih pikiran :') Terus pas malam ada pengajian tuh hujan deras bro! Hujan campur angin :'( lalu tiba-tiba mati lampu :'( Sontak, ciwi-ciwi alias cewek-cewek pada kaget dong! Pada buru-buru ngumpul. Saking gabutnya karena daya baterai HP juga nggak semuanya pada full, jadilah kita dongeng dalam kegelapan. Nih fotonya.
![]() |
sumber: dokumen pribadi |
Kalau nggak salah tanggal ya, sejak hari itu, lampu mati selama seminggu. Pemicu lampu mati kayaknya karena hujan deras disertai angin. Kata tetangga, gardu PLNnya meledak apa gimana gitu, duh lupa. Makanya mati lampu. Nggak cuma seminggu penuh, di minggu-minggu berikutnya masih ada lampu mati meski nggak 24 jam kayak pas awal-awal. Listrik lumpuh; masak nasi, isi air kamar mandi, cas HP, semua serba terbatas. Kami sekelompok rasanya mau ngungsi ke mana gitu, atau pulang ke rumah. Ya siapa sih yang betah dengan mati lampu selama seminggu? :'( Tapi ya sudahlah, susah-senang dirasain bareng. Pokoknya semuanya serba ADAPTASI! O iya, temen-temen pernah terniat ngecas HP di KFC (karena deket, iya, nggak begitu jauh dari jalan raya) bawa tas isinya kabel olor dengan banyak cas dan HP yang siap diisi dayanya. Sambil ngakak gitu siap-siapnya, wkwk.
"Aku nggak bisa makan ini."
"Aku nggak mau itu."
Sabar, gengs. Nggak semua orang seleranya sama. Ada tingkat manja yang berbeda. Soal makan, ya juga harus adaptasi bahkan improvisasi! Belajar masak sendiri wey! Kami nggak pernah beli makan di luar atau sejenis catering. Enak enggaknya ya tetap dimakan. Kalau nggak suka, ya beli paka uang pribadi. Yang penting uang makan untuk kelompok sudah dibelanjain dan disediain buat makan. Kadang saya juga beli di luar kalau lagi pengin. Tapi kalau duit menipis, ya makan yang sudah dimasakin aja.
Proker utama dan proker sampingan sudah mulai jalan. Bahkan sudah ada yang mau selesai. Bantuan dari teman-teman dan orang-orang sekitar sangat membantu penyelesaian proker ini. Ya walaupun ada aja konflik, tapi ya mau gimana lagi. Isi pikiran tiap orang juga nggak selalu sama. Inisiatif tiap orang juga beda. Ada yang sudah peka dan langsung eksekusi dengan rapat dan evaluasi tiap malam atau tiap proker akan, sedang, dan setelah dilaksanakan. Ada juga yang mesti diingetin, disuruh dulu baru mau jalan. Ya gimana ya, tingkat rajin dan malasnya tiap orang juga beda.
Fasilitas di rumah dimanfaatin dengan bijak deh! Sebisa mungkin nggak buang-buang listrik, apalagi buang-buang air :') ntar kalau kekeringan kayak kami baru tahu rasa lho :') lebih baik mencegah daripada mengobati ya kan?
O iya, tiap proker bagi jobdesc sejelas mungkin! Semua harus kebagian jobdesc biar semuanya kerja dan nggak ada iri-irian biar nggak timbul masalah kayak di KKN saya :') lemahnya introspeksi bisa bikin konflik juga gaes. Ya secara, nggak semua orang gampang introspeksi diri. Giliran ditunjuk dan dievaluasi jadi diem atau bahkan marah-marah, ngebantah kalau sudah begini begitu. Padahal kita bicara fakta dan data di lapangan. Toh bukan buat kebaikan dia aja, tapi juga buat proker. Dan yang lebih penting, buat nilai! Iya, kan? Nggak usah ngeles kayak nggak butuh nilai gitu deh. Ngaku aja keles :p. Nggak semua orang bisa merenung untuk introspeksi dengan mudah. Ada orang-orang yang mesti digertak dulu baru sadar, gerak, perbaiki. Ada juga yang mental, alias nggak mempan karena sudah dari sononya keras kepala, mau menang sendiri, mau terus disanjung, mau enaknya doang tapi ogah disuruh kerja. Ada? Ada lahh. Kan sudah saya bilang dari tadi, karakter orang beda-beda.
Ya pokoknya semuanya serba ADAPTASI! Harus bisa adaptasi kalau masih mau hidup di tempat KKn dan dapat nilai baik, serta nggak ngulang di tahun depan. Sebisa mungkin nggak buang-buang duitlah. Mending sekali jalan langsung sampai kelar. Nggak pakai ngulang. Semangat ya! Pasti bisa kok!
Ya pokoknya semuanya serba ADAPTASI! Harus bisa adaptasi kalau masih mau hidup di tempat KKn dan dapat nilai baik, serta nggak ngulang di tahun depan. Sebisa mungkin nggak buang-buang duitlah. Mending sekali jalan langsung sampai kelar. Nggak pakai ngulang. Semangat ya! Pasti bisa kok!
Buat semua pihak yang terlibat dalam KKN ini, makasih banget buat kerja samanya ya. Maaf banget nih buat semua kesalahan saya. Iya, saya sadar kalau banyak salah. Ya gimana ya, sudah diingetin tapi kalau dilupain atau nggak diresapi, saya juga bisa marah dong! Saya sudah sadar sejak KKN kok! Sudah berkaca setiap hari buat menilik kelakuan dan kesalahan apa aja yang pernah diperbuat. Kamu juga introspeksi ya, gaes. Jangan lemah introspeksi! Ntar kamu jadi keras kepala dan berhati batu, huhu.
0 Comments